BALI (REPORTASE KINI.COM), – Penghargaan Kalpataru Lestari diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) akan memberikan penghargaan ‘Kalpataru Lestari’ kepada para pejuang lingkungan yang pernah menerima Kalpataru dan tetap konsisten menjaga kelestarian lingkungan.salah satunya dari 12 kelompok dan perorangan termasuk LSM Bahtera Melayu,ucap sekretaris exskutif LSM Bahtera Melayu Khairul Saleh.
Menurut atah sapaan pejuang lingkungan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini ikut andil dan mendukung kegiatan yang di laksanakan oleh LSM Bahtera Melayu,dari undangan yang kami terima memnag hanya satu orang yang bisa di bernagkatkan maka dari lemabag yang langsung menerima Direktur Eksekutif Bahtera Melayu Defitri Akbar.
Kemudian lanjut atah memang dari peserta yang di undang ada 12 bermacam katagori dari seluruh wilayah Indonesia untuk Sumatera hanya 2 yaitu Bahtera Melayu dari Bengkalis Riau dan Kecamatan Medan Selayang Medan Sumatera Utara. Memang kita Bahtera Melayu penerima Kalpataru pada tahun 2008 yang langsung diserahkan oleh Peresiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
Kami juga mengucapkan banyak banyak terima kasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menjalankan program kami baik dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis ibu Bupati yang juga mendukung program lingkungan.Provinsi Riau,Kawan Kawan NGO,Yayasan Gambut Riau,YKAN,GEC,Perguruan Tinggi UNRI,Politeknik Negeri Bengkalis,serta kelompok kelompok lingkungan yang bekerjasama dengan kami, sekolah sekolah binaan dan lain lain yang tak dapat kami sampaikan satu persatu
Penghargaan ini akan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq Kamis, 5 Juni 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Sekretaris Kementerian Rosa Vivien Ratnawati mengatakan bahwa penghargaan ini diberikan kepada individu-individu luar biasa yang tetap setia melestarikan lingkungan, bahkan puluhan tahun setelah menerima Kalpataru
“Para penerima Kalpataru ini adalah orang-orang yang sudah berdedikasi. Saya yakin kalau saya disuruh menanam kayak Mbah Sadiman enggak sanggup salah satu penerima, dan juga penerima Kalpataru yang lain, ada yang dari Ambon, ada dari Kalimantan, Sumatera ada dari Riau Bengkalis LSM Bshtera Melayu dan Medan Sumatera Utara, Sulawesi, Bali,” kata Vivien dalam acara Sarasehan 45 Tahun Kalpataru di Bali, Rabu, 4 Juni 2025.
Ia menekankan pentingnya meneladani semangat mereka yang tetap bekerja demi lingkungan sehat. “Kita manusia kadang-kadang mau ambil sampah malas, iya kan? Mereka telah memberikan contoh bagi kita untuk bagaimana kita berdedikasi untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Itu tidak mudah,” tuturnya.
Vivien mengatakan Kalpataru telah berusia 45 tahun dan sepanjang itu telah melahirkan 428 pejuang lingkungan. Dari jumlah tersebut, Kementerian menyaring nama-nama dari tahun 1980 hingga 2024 untuk dianugerahi Kalpataru Lestari. Namun, tidak semua masih dapat dilacak keberadaannya. “Ternyata setelah ditelusuri ada yang sudah meninggal, ada yang memang tidak meneruskan atau informasinya juga tidak dapat beliaunya ada di mana,” katanya.
Terkait kriteria Kalpataru Lestari, Vivien menegaskan bahwa penerima harus terbukti aktif dan konsisten setidaknya selama lima tahun, serta mampu mengembangkan dan mereplikasi kegiatannya.
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup Jo Kumala Dewi mengatakan bahwa sarasehan ini merupakan momen refleksi atas peran masyarakat dalam membangun fondasi pembangunan berkelanjutan.
“Selama 4-5 dekade Kalpataru tidak hanya memberi pengakuan, tapi juga telah melahirkan ratusan tokoh pembangunan yang menjadi inspirasi di lingkungan lokal, nasional, hingga internasional,” ucap nya
Menurut dia, Kalpataru adalah simbol gerakan kolektif yang harus terus diperjuangkan lintas generasi. “Dari menjaga lingkungan hutan adat, memulihkan sungai, menyelamatkan satwa, hingga membangun ekonomi ramah lingkungan bersama masyarakat,” selanjutnya Pesan ibuk Jo Kumala Kepala pusat pengembangan generasi lingkungan hidup utk tingkatkan sekolah adiwiyata jgn sampai tidak ada programnya di provinsi maupun di Kabupaten Kota ujarnya.
Acara sarasehan yang digelar di Bali ini diikuti sekitar 100–150 peserta secara luring, termasuk 12 penerima Kalpataru Lestari, 19 penerima Kalpataru Provinsi Bali, 38 perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, serta mitra usaha dan komunitas lingkungan. Secara daring, acara diikuti oleh lebih dari 300 pegiat lingkungan dari seluruh Indonesia. (Rls)