FKPP Riau Gelar Sarasehan: Fokus pada Wakaf dan Digitalisasi Pesantren

PEKANBARU (REPORTASEKINI.COM) — Forum Komunikasi Pimpinan Pesantren (FKPP) Provinsi Riau mengadakan sarasehan yang mempertemukan para pimpinan pondok pesantren se-Provinsi Riau. Acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan membahas isu-isu strategis terkait dunia pesantren, terutama dalam bidang wakaf dan digitalisasi pendidikan. (26/8/2024).

Sarasehan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan dari Kementerian Agama Provinsi Riau, H. Abdul Rasyid Suharto, M.Ed., Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Riau, Dr. Mustafa Umar, Lc., MA, Ketua Maqori Provinsi Riau, dan KH. Anang Rizka Masyhadi, MA., Ph.D., Pimpinan Pondok Pesantren Modern Tazakka, Jawa Tengah, yang menjadi tamu istimewa dalam acara ini.

Acara berlangsung di Pondok Pesantren Al-Kautsar Pekanbaru, yang dipimpin oleh KH. Ali Muhlisin, S.HI., M.Pd. Beliau mengungkapkan kebanggaannya bisa menjadi tuan rumah dan menjamu para kiai serta ustaz pimpinan pesantren se-Riau. “Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk bisa berperan dalam menyukseskan sarasehan ini, khususnya dalam rangka mengembangkan sistem digitalisasi pesantren,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Ketua FKPP Provinsi Riau, KH. Muhammad Mursyid, M.Pd.I., menekankan pentingnya pembahasan mengenai wakaf dan digitalisasi di lingkungan pesantren. “Pembahasan ini sangat krusial untuk memastikan seluruh pondok pesantren di Riau mampu memahami, menggali, dan mengembangkan potensi wakaf, serta menerapkan digitalisasi dalam proses pendidikan. Hal ini akan memberikan kemudahan dan peningkatan kualitas bagi semua komponen pesantren,” ungkapnya.

KH. Anang Rizka Masyhadi, dalam pemaparannya, menekankan bahwa wakaf merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan infrastruktur pendidikan. “Wakaf bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga sebuah budaya yang dapat menopang pengembangan pendidikan di masyarakat. Dengan memaksimalkan potensi wakaf, pesantren bisa lebih mandiri dalam meningkatkan kualitas pendidikannya,” jelasnya.

Sarasehan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat peran pesantren dalam pengembangan pendidikan berbasis wakaf dan digitalisasi di Provinsi Riau, sehingga pesantren dapat terus berkontribusi signifikan dalam dunia pendidikan nasional. (Rls/wan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *