BENGKALIS (REPORTASEKINI.COM), – Kunjungan Delegasi UBE IECA JAPAN Ke Kawasan Konservasi Mangrove Desa Kelapapati di sambut dengan lagu Selamat Datang oleh siswa Siswi SMPN 4 Bengkalis dan di tutupi dengan Penanaman Mangrove dan Pembibitan Mangrove
Setalah di jadikan lokasi study dari delegasi inggris beberapa waktu lalu, support dari NGO Malaysia, kunjungan utusan perusahaan minyak dan gas terpadu terbesar di dunia yang dimiliki oleh pemerintah Arab Saudi Aramco Asia – Singapore dengan menerima apresiasi dan dukungannya, kini Kelompok Paghet Seghagah menerima Kunjungan delegasi dari Ube International Environmental Cooperative Association (IECA) Japan ke Kabupaten Bengkalis pada 2–7 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun sinergi lintas sektor dalam penguatan program “Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD). Kegiatan ini difasilitasi oleh organisasi lokal Semesta, dan didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Badan Perencana dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan instansi terkait. Kunjungan ini dengan membawa program peningkatan kapasitas pengelolaan sampah, serta rehabilitasi kawasan pesisir.
Kehadiran Pihak UBE IECA JAPAN ini diharapkan terbangunnya kemitraan berkelanjutan antara pihak internasional, pemerintah daerah, dan komunitas lokal dalam pengelolaan lingkungan serta pembangunan berbasis masyarakat.
Selama kurang lebih 12 tahun ini, Kelompok Mangrove Paghet Seghagah gencar melakukan aktifitas Rehabilitasi dan konservasi mangrove, sosialisasi kepada masyarakat luas dengan melibatkan siswa siswi sekolah dasar dan mahasiswa akan pentingnya menjaga dan merawat mangrove sebagai pertahanan lingkungan pesisir serta sumber ekonomi untuk masyarakat. Hal ini merupakan Pulau Bengkalis yang berada di posisi pulau terluar yang mengalami abrasi yang cukup signifikan.
Disamping itu Kelompok Paghet Seghagah juga berupaya untuk menjalankan program daur ulang sampah plastik secara bertahap, konversi pengembangan budaya melalui wadah konservasi mangrove serta pengembangan ekonomi di kawasan konservasi mangrove tanpa merusak/menebang batang kayu mangrove. ( harapan Rio Fernandes Pembina
Kelompok sekaligus Inisiator berdirinya Kelompok konservasi mangrove Paghet Seghagah Desa Kelapapati)
Berdasarkan jurnal ilmu lingkungan dengan No. ISSN 1978 – 5283 yang di lakukan oleh beberapa dosen dari salah satu universitas terbesar di Riau, mangrove desa Kelapapati yang di kelola Kelompok Paghet Seghagah ini sudah mampu menyerap carbon sebesar 195,13 ton / ha / tahun jika di conversikan dengan Rupiah sebesar Rp. 29.819.161,7 /ha/tahun, sementara luas lahan yang di kelola Kelompok ini adalah seluas 14 hektar dengan nilai lebih kurang Rp. 417.468.263,8/tahun, dan kami sangat berharap pihak2 terkait dapat membantu untuk persiapan regulasi dan memasuki trading carbon yg sedang di gencarkan saat ini.
Kunjungan yang di delegasi oleh Tim Organisasi SEMESTA Bengkalis ini di sambut meriah oleh siswa siswi SMPN 4 dengan menyanyikan lagu selamat datang, Pemerintah Desa Kelapapati yang di hadiri oleh Sekretaris Desa Kelapapati, Siswa Siswi SMPN 4 Bengkalis, DLH Kab. Bengkalis Ketua BPD Kelapapati Yong Den dan LSM Bahtera Melayu dan Ketua Fisabilillah Community Desa Kelapapati Kampung Tangguh Bebas dari Narkoba.
Delegasi UBE IECA JAPAN memberikan apresiasi kepada Kelompok Paghet Seghagah Desa Kelapapati yang telah berjuang dengan penuh kesabaran dalam merawat dan merehab kembali mangrove di desa Kelapapati.
Dengan harapan pelestarian mangrove ini tetap berkelanjutan dan memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
Ketua organisasi SEMESTA Seno Sutrisno juga memberikan Apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap keberadaan dan kinerja komunitas mangrove kelompok Paghet Seghagah di Desa Kelapapati. Upaya pelestarian ekosistem mangrove yang dilakukan oleh komunitas ini merupakan langkah konkret dalam menjaga keseimbangan lingkungan pesisir, mengurangi abrasi, mendukung keberlangsungan kehidupan biota laut serta mendukung perekonomian lokal.
Komunitas ini tidak hanya berperan dalam rehabilitasi ekosistem, tetapi juga telah membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian alam. Kegiatan edukasi, penanaman mangrove, dan kolaborasi dengan berbagai pihak menunjukkan semangat sadar lingkungan dan tanggung jawab sosial yang luar biasa.
Ke depan, diharapkan komunitas mangrove kelompok paghet segahagah Desa Kelapapati ini terus mendapatkan dukungan baik dari pemerintah daerah, swasta, maupun lembaga lainnya agar program-programnya bisa semakin berkembang.
Setelah diskusi panjang tentang konservasi dan rehabilitasi mangrove, kegiatan education mangrove yang telah di lakukan serta kegiatan lainnya, kunjungan di tutup dengan penanaman dan pembibitan mangrove jenis Rhizhopora Apiculata, sebagai bentuk kepedulian sesama terhadap pelestarian lingkungan pesisir beserta ekosistemnya.
Kami mengucapakan terima kasih kepada Bupati Bengkalis Ibuk Kasmarni, S.Sos, MMP melalui program Bermasanya yang telah memberikan support kepada kami untuk tetap melestarikan kawasan pesisir, Pemerintah Desa Kelapapati yang telah memberikan dukungan infrastruktur dan sebagainya, Ketua BPD Kelapapati Yong Den, abang – abang kami di Yayasan Gambut, Global Environment Centre dan LSM Bahtera Melayu atas segala dukungan yang di berikan, dan semua pihak yang telah memberikan apresiasi kepada kami.
Semoga perjuangan adek-adek dan anak – anak kami menjadi bagian dari sumbangsih kepada daerah dan desa kami sehingga menjadi dorongan ke berbagai pihak untuk tetap melestarikan kawasan pesisir khususnya di Pulau Bengkalis. ” tutup Rio Fernandes ” (rls)